Selasa, 03 Desember 2013

MotoGP Fanfictions (5th) Be More Beautiful: It's Time To....



Main Cast:

Dani Pedrosa

Kichida Almaira

Support Cast:

Bibi Patricia

Genre:

Romance, Friendship, Other..... ^^

Author:

Siti Azhara

Discalimer:

cerita ini no co-pas dan no bashing... so, enjoy aja =D maaf ya kalo ceritanya makin gak nyambung.. sebenernya author lagi fokus belajar buat UAS sih :p ahahaha typo-typo dikit gitu =)  boleh minta kritik sama saran nya yaa... ^^
Hope You Like It^^ =D

~HAPPY READING~


Kemudian Alma dan Dani kembali terdiam dan saling menatap. 

“alma, aku mau ngomong sesuatu.” Kata Dani. 

“apa?apa?” Tanya Alma penasaran. 

“gak jadi deh.” Jawab Dani ragu. 

“duh, dani kebiasaan. Dari dulu kalo ngomong pasti setengah-setengah. Apaan sih?” Tanya Alma semakin penasaran. 

“yakin mau tau? Tapi jangan marah ya?” Tanya Dani meyakinkan. 

“iya. Iya. Gak akan marah. Apaan sih?” Tanya Alma. Dani menarik nafas panjang dan berusaha untuk berani mengatakan sesuatu yang menurutnya sangat penting.

“hmm, aku cuma mau bilang. Aku suka sama kamu.” Akhirnya Dani berhasil menungkapkan semua perasaannya selama ini pada Alma.
   
“dani lagi bercanda nih? Aduh, ini cowo ya dari dulu kerjaan nya bercanda terus.” Kata Alma yang seakan tidak percaya dengan omongan Dani tadi.

            
 “aku ngerti kok, mana waktu buat bercanda sama enggak. Kamu pikir, buat nyatain perasaan aku ke perempuan yang selama ini aku suka, itu bercanda?” Tanya Dani serius.

             
“hmm, sebentar. Sejak kapan kamu suka sama aku?” Tanya Alma bingung.

            
 “udah lama. Sejujurnya, waktu dulu kamu jadian sama alvaro, yaa… agak kecewa. Tapi, aku pikir jodoh pasti bertemu kok. Buat apa aku ngejar-ngejar kamu kalo kamu bukan jodoh aku.” Jawab Dani dengan nada melemah.

            
 “hmm, kalo jodoh itu pasti punya perasaan yang sama dong sama pasangannya?” Tanya Alma tersenyum menatap Dani.

            
 “mungkin iya.” Jawab Dani singkat.

            
 “jadi, perasaan kamu yang tadi itu jujur kan?” Tanya Alma meyakinkan.

            
 “iyalah. Ngapain aku bohong.” Jawab Dani.

            
 “jadi aku boleh dong jujur juga. Aku kan juga punya perasaan.” Ujar Alma enteng.

            
 “hah? Maksud kamu? Hmm, ya udah gak apa-apa. Jujur aja. Semua orang kan punya perasaan.” Sahut Dani agak bingung dengan perkataan Alma tadi.

            
 “a….ak…aku…aku…juga sama.” Kata Alma terbata-bata.

             
“hah? Sama? Apa? Aku gak ngerti deh.” Sahut Dani dengan wajah tidak mengerti.

            
 (“aduh, dani. Masa kamu gak peka sih. Ya, mana mungkin aku nyatain perasaan ke cowo. Malu kali.”) kata Alma dalam benaknya.

             
“engga ah, gak jadi. Udah abaikan aja.” Kata Alma sambil menolehkan pandangannya karena malu.

            
 “al, kamu mau gak jadi….jadi pacar aku?” pernyataan Dani itu sontak membuat Alma kaget. 

(“astaga,orang yang selama ini dekat dengan ku. Dan dia, dia ingin aku jadi pacarnya? Ajaib.”) benak Alma.

           
 Cukup lama Alma terdiam. Sampai akhirnya tepukan tangan Dani mendarat di pundak Alma.


“hei, kok diam?” Tanya Dani yang dari tadi menunggu jawaban Alma.


“oh,iya. Kau pasti sudah tau jawabannya.” Jawab Alma tersenyum manis.


“kau menolak ku ya?” Tanya Dani yang sepertinya kurang peka.


“dani, aduh… makanya upgrade kepekaan kamu. Ya kali aku nolak kamu. Aku juga cinta sama kamu tau.” Kemudian Alma langsung menutup mulutnya karena kata-kata itu akhirnya terlontarkan juga. Dani hanya tertawa geli mendengarnya.


“oh, jadi mulai sekarang kamu jadi pacar aku nih? Lucu ya. Orang yang selama ini aku suka ternyata dia juga suka sama aku.” Dani merasa lega karena sudah menyatakan perasaan nya selama ini. Dan yang lebih berarti lagi adalah mulai saat ini Alma telah menjadi kekasih Dani.


“hahaha….hidup itu kadang penuh dengan drama ya.” Ujar Alma menatap lembut ke arah Dani.
~~~~~
Setelah lama Dani dan Alma makan siang bersama. Akhirnya Dani mengantar Alma pulang ke rumahnya. Bibi Pat sudah berdiri di depan pintu rumah dengan senyum ke ibu-an nya. Alma dan Dani turun dari mobil. 

“alma, ya ampun. Kemana aja kamu?” Tanya Bibi Pat mengelus rambut Alma. 

“ah, bibi. Aku kan tadi udah bilang. Aku Cuma pergi sebentar doang sama teman, eh…” Alma bingung ingin mengatakan Dani sebagai temannya atau pacarnya.  

 “bibi.” Kata Dani menyapa Bibi Pat.

 “oh, pergi nya sama dani. Alma gak bilang sih kalo perginya sama dani. Kalo sama dani kan bibi jadi gak khawatir. Oh iya, dani kemana aja? Kok baru ketemu sekarang ya?” Tanya bibi Pat. 

“orang sibuk itu beda bi.” Sahut Alma sambil melirik dengan senyum jailnya ke arah Dani. 

“eh, engga gitu kok bi. Cuma emang lagi fokus sama race aja. Paman vale juga kan?” Tanya Dani. 

“iya, paman vale juga sekarang lagi sibuk-sibuk nya ikut pemilihan mesin.” Jawab Bibi Pat. 

“hmm, ya udah bibi. Dani gak bisa lama-lama. Masih ada urusan lain bi. Duluan ya bi.” Kata Dani yang meraih tangan Bibi Pat dan bersalaman. 

“iya. Hati-hati ya Dani.” Ujar Bibi Pat. Dani menuju ke arah mobil yang kemudian membuka pintu mobilnya. 

“dani.” Teriak Alma memanggil. Dani hanya menolehkan pandangan ke Alma. 

“hati-hati ya.” Ujar Alma tersenyum. Dani hanya berbalas senyum dan langsung masuk kedalam mobil. 





Bibi Pat dan Alma masuk kedalam rumah.


“kamu itu. Kenapa sih gak bilang kalo perginya sama dani?” Tanya Bibi Pat

           
 “tapi kan aku tadi bilang kalo mau pergi sama teman. Lagian aku udah besar bi. Aku bukan anak kecil lagi. Jadi bibi gak usah terlalu khawatir.” Jawab Alma.

             
“kamu itu harus jaga kesehatan. Inget gak? Bulan depan Essentric Entertaiment sudah mulai lanjutin konser lagi kan? Kamu gak mau kan sampai bikin kecewa teman-teman kamu nanti.” Kata Bibi Pat.

             
“iya bi. Aku tau. Aku juga gak sering-sering banget kok keluar rumah. Lagian aku juga butuh refreshing. Masa iya aku di rumah doang. Bosen bi.” Timpa Alma.

            
 “ya udah, sana istirahat. Masuk ke kamar kamu. Mandi, beres-beres, terus tidur sana.” Ujar Bibi Pat.

             
“iya bi. Paman Vale dimana?” Tanya Alma.

           
 “ya, biasalah. Kamu kayak gak tau paman kamu aja. Dia lagi ikut pemilihan…” omongan Bibi Pat terputus oleh Alma.

            
 “ah, pasti pemilihan mesin. Di rumah ini semua orang sibuk.” Kata Alma agak kesal. Alma langsung masuk ke dalam kamar nya.

            
 Alma langsung merebahkan badannya di atas spring bed yang sangat nyaman. Menarik bantal, guling dan tak lupa headseat untuk mendengarkan lagu. Seperti biasa, jika sudah kelelahan seperti ini Alma selalu memutar lagu kesukaannya. Yap, Because You Loved Me yang dinyanyikan Celine Dion menjadi salah satu lagu favorit nya. 

Sambil bersenandung kecil, Alma terus memikirkan kejadian yang ia alami tadi. Soal Dani yang akhirnya menyatakan perasaannya. 

(“ya ampun, aku masih gak nyangka kalo akhirnya bakal gini. Aku teman dekat dani yang sekarang berstatus sebagai pacarnya. Aku mimpi gak sih? Akhirnya dani juga ngerti dan peka. Selama dulu aku pacaran sama alvaro, aku gak pernah ngerasa senyaman kalo aku dekat sama dani.”) benak Alma yang masih belum percaya. Perasaan senang, bingung, bercampur perasaan lainnya yang sekarang sedang Alma rasakan.

          
  “almaaaa….” Panggil suara di luar kamar Alma.

             
“iya biiiii….” Sahut Alma yang masih berbaring di kasur. 

(“astaga, gak sopan banget sih kamu alma. Bukannya nyamperin, kok malah teriak-teriakan.”) Alma menepuk-nepuk keningnya pelan. Alma keluar kamar dan menemui Bibi Pat yang sudah berada di depan pintu kamar.

            
 “iya bi. Ada apa?” Tanya Alma dengan nada masih kelelahan.

            
 “oh, maaf bibi ganggu ya? Bibi Cuma mau nanya. Kamu udah mandi belum. Ini mau bibi masak air nya dulu. Biar kamu hangat.” Jawab Bibi Pat.

           
 “engga ganggu kok bi. Jangan-jangan. Biar aku aja yang masak bi. Bibi istirahat aja.” Kata Alma.

            
 “lah? Kok kamu yang nyuruh bibi istirahat? Ada juga kamu yang istirahat.” Ujar Bibi Pat heran.

             
“iya aku tau. Bibi pasti udah beres-beres rumah kan. Nyapu, ngepel, rapihin ini itu. Bersih-bersih rumah sebesar ini tanpa jasa pembantu itu pasti capek bi. Udah, mending sekarang bibi istirahat aja. Okay!” kata Alma tersenyum.

            
 “tapi kamu juga capek kan? Terus kamu….” Alma mendorong kecil badan Bibi Pat menjauh dari kamarnya.


“udah bi. Beres itu mah. Gak usah khawatir ya.” Alma memotong omongan Bibi Pat. Kemudian Alma masuk ke dalam dan menutup pintu kamarnya.


“ya ampun, anak itu kadang-kadang keras kepala.” Ujar Bibi Pat menggelengkan kepalanya.

~~~~~



            Alma keluar dari kamarnya menuju dapur. Seketika Alma terdiam saat berada di dapur. “ngapain aku masak air? Kan udah ada air hangat nya di kamar mandi. Tinggal buka shower nya. Duh, bibi pat ini kadang-kadang deh orangnya.” Gerutu Alma sendirian. 

Alma kembali ke dalam kamarnya yang juga ada kamar mandi di dalamnya. Yap, Alma selalu menggunakan kamar mandi khusus untuk dirinya dan tidak pernah mandi di kamar mandi lain, sekali pun itu di kamar mandinya Aline adiknya sendiri. Ya, memang fasilitas di kamar mandi Alma itu mungkin di special kan.

 Ada bathtub mewah, shower dengan tirai flowers pattern nya, wc, westafel, meja dari marmer yang diatasnya ada banyak perlengkapan mandi dan perawatan kulit lainnya. Dan yang lebih di utamakan adalah perlengkapan keramas. Alma mulai mengisi bathtub nya setengah penuh yang di tuangkan oleh sabun cair aroma lime dan jasmine. 

Salah satu sabun dengan aroma favorit Alma. Tak lama Alma selesai mandi. Alma memilih baju tidur bergambar teddy bear. Karena sudah sore dan mungkin kelelahan, Alma memilih untuk langsung tidur saja.

To be continue......


Tidak ada komentar:

Posting Komentar